UIN Salatiga, 24 November 2025 — Program Studi Bisnis Digital UIN Salatiga semakin menunjukkan komitmennya dalam riset berbasis Advertising Value melalui kolaborasi internasional. Kali ini, Saifudin, Kaprodi Bisnis Digital UIN Salatiga, bekerja sama dengan Najah Lukman dari Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universiti Teknologi MARA (UITM) Malaysia, dalam penyusunan dan presentasi paper berjudul “The Role of Informativeness, Advertising Value, and Credibility in Shaping Purchase Intention: Unveiling the Key Drivers of Consumer Decision-Making.”
Penulis lainnya dalam penelitian ini adalah Siti Amalia Rahmawati, Andini Septi Liani, Isnadatul Fitria, M Anang Ma’ruf, dan Zidan Ataya Kausali. Penelitian ini fokus pada pengaruh nilai iklan (advertising value) di era digital terhadap niat pembelian produk halal, khususnya produk kosmetik, melalui platform digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas iklan, nilai informasi, dan nilai iklan itu sendiri memiliki pengaruh signifikan terhadap niat pembelian, dengan kredibilitas iklan sebagai faktor yang paling kuat. Penelitian ini menekankan pentingnya iklan yang tidak hanya menarik tetapi juga mengandung informasi yang berguna dan dapat dipercaya dalam meningkatkan keputusan pembelian produk halal.
Paper ini akan dipresentasikan pada 6th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB 2025) yang akan diselenggarakan pada 26 November 2025. Konferensi ini merupakan ajang internasional yang membahas peran advertising value dan digitalisasi dalam meningkatkan daya saing produk halal di pasar global, serta bagaimana digital marketing yang mengedepankan nilai-nilai Islam dapat berkontribusi dalam memperkenalkan gaya hidup halal.
Prodi Bisnis Digital UIN Salatiga berkomitmen untuk terus mendorong riset yang relevan dengan tren global dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam dunia bisnis digital. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan digitalisasi secara efektif, produk halal dapat lebih dikenal dan memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar internasional.
