Manajemen Bisnis Syariah

Sinergi Edukasi dan Praktik: Mahasiswa UIN Salatiga Awali Kunjungan Industri di BAZNAS Karanganyar

Karanganyar, 17 Juni 2025 — Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga memulai rangkaian kegiatan Kunjungan Industri 2025 dengan mengunjungi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Karanganyar pada Selasa (17/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembelajaran lapangan yang dilaksanakan selama tiga hari, 17 hingga 19 Juni 2025, guna mempertemukan teori yang diperoleh di ruang kelas dengan praktik nyata di lapangan.

‎Rombongan mahasiswa disambut langsung oleh Ketua BAZNAS Karanganyar, Dr. H. Kafindi, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga karena BAZNAS Karanganyar dipercaya sebagai lokasi pembelajaran mahasiswa dalam memahami praktik pengelolaan dana zakat secara profesional. Ia juga memaparkan sejarah panjang pengelolaan zakat di Karanganyar yang telah dimulai sejak zaman lembaga zakat Baziz, bahkan sebelum BAZNAS terbentuk secara nasional. Salah satu momen bersejarah yang disampaikan adalah ketika Bupati Karanganyar saat itu menyerahkan seluruh gaji pokoknya selama lima tahun untuk dikelola Baziz dan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Salatiga, Prof. Dr. Agus Waluyo, M.Ag., turut hadir mendampingi kunjungan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas sambutan yang ramah dan keterbukaan informasi dari pihak BAZNAS. Menurutnya, kunjungan ini merupakan bentuk nyata dari proses pembelajaran integratif yang memperkaya pengalaman akademik mahasiswa.

Mahasiswa memperoleh banyak wawasan dari sesi presentasi yang membahas struktur kelembagaan BAZNAS, proses pengumpulan dan pendistribusian zakat, infak, dan sedekah (ZIS), serta berbagai inovasi digital yang telah diterapkan untuk menjawab tantangan zaman. Mereka juga dikenalkan pada sejumlah program unggulan seperti pendampingan UMKM, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, pelatihan keterampilan, serta program beasiswa.

‎Sesi diskusi berlangsung aktif dan interaktif, dengan mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan seputar transparansi pengelolaan dana publik, strategi BAZNAS dalam memperluas jangkauan layanan, serta model manajemen risiko lembaga amil di era digital. Mahasiswa juga diajak meninjau langsung fasilitas dan alur kerja lembaga sebagai bentuk transparansi dan pembelajaran visual.

‎Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Syariah, Rifda Nabila, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman riil tentang praktik manajemen syariah. “Kami ingin mahasiswa tak hanya memahami konsep, tetapi juga melihat langsung bagaimana lembaga zakat dikelola dengan prinsip syariah, akuntabilitas, dan dampak sosial yang nyata,” ujarnya.


‎Kunjungan ke BAZNAS Karanganyar ini menjadi pembuka yang inspiratif dalam rangkaian Kunjungan Industri 2025. Perjalanan selanjutnya akan berlanjut ke Kota Surabaya, di mana mahasiswa dijadwalkan mengunjungi beberapa lembaga dan pelaku usaha yang telah menerapkan prinsip manajemen syariah dalam praktik bisnis modern. Rangkaian kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kompetensi mahasiswa, membentuk pola pikir strategis, dan menumbuhkan semangat kontribusi nyata bagi ekonomi umat berbasis nilai-nilai Islam.

toggle icon