International Community Service UIN Salatiga : Perbankan Syariah Membawa UMKM Lokal ke Pentas Global

International Community Service UIN Salatiga : Perbankan Syariah Membawa UMKM Lokal ke Pentas Global

Jambu, Semarang – 15 Juli 2024 – Di tengah pesona desa Batik Gemawang, sebuah inisiatif luar biasa dari Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menarik perhatian global. Melalui kegiatan International Community Service, acara ini dihadiri oleh 40 peserta dari 16 negara, termasuk Thailand, India, Afghanistan, Vietnam, Pakistan, Gambia, Yaman, Myanmar, Sierra Leone, Ghana, Nigeria, Congo, Mali, Zambia, Malaysia, dan Indonesia, dengan tujuan memperkuat kemitraan antara industri lokal dan perbankan syariah.

Dengan tema “Building Local Industrial Partnership with Sharia Banking,” acara ini dirancang untuk memberdayakan UMKM dengan dukungan dari perbankan syariah. Wiwin Sulistyowati, M.M., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, dan Abdul Kholiq Fauzi, pemilik Batik Gemawang, tampil sebagai pemateri utama, memberikan wawasan berharga kepada para peserta.

Ketua Program Studi Perbankan Syariah, Nur Huri Mustofa, M.SI., membuka acara dengan semangat, menekankan potensi besar perbankan syariah dalam mendukung pertumbuhan UMKM. “Perbankan syariah memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui pembiayaan yang berprinsip syariah. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan memperkuat kemitraan antara UMKM dan perbankan syariah,” ujarnya.

Marisa Fran Lina, M.Pd., Kepala Pusat Kerjasama Internasional LP2M UIN Salatiga, juga memberikan sambutan yang menggugah semangat. “Kolaborasi internasional seperti ini membuka peluang bagi UMKM lokal untuk belajar dari berbagai negara dan mengaplikasikan praktik terbaik dalam bisnis mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kompetensi,” katanya.

Wiwin Sulistyowati, M.M., dalam sesinya, menjelaskan bagaimana perbankan syariah dapat menjadi mitra strategis bagi UMKM dalam mengembangkan usaha mereka. “Dengan prinsip syariah yang transparan dan adil, perbankan syariah dapat memberikan solusi keuangan yang tepat bagi UMKM. Melalui kemitraan ini, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif,” jelas Wiwin.

Para peserta juga diajak untuk melihat langsung proses pembuatan batik dan mencoba membuat batik sendiri. Abdul Kholiq Fauzi, dengan penuh antusias, memandu para peserta dalam praktik membatik, memberikan pengalaman budaya yang mendalam dan tak terlupakan.

“Saya sangat terkesan dengan kegiatan ini. Tidak hanya memberikan wawasan tentang perbankan syariah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memahami dan menghargai budaya lokal melalui praktik membatik. Ini sangat berkesan,” ungkap seorang peserta dari Malaysia. Acara ini berlangsung dengan penuh semangat, diwarnai interaksi aktif dan pertukaran ide yang dinamis. Ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian kenang-kenangan, kesuksesan kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan bagi lebih banyak program serupa di masa mendatang, yang tidak hanya memberikan manfaat edukatif tetapi juga memperkuat hubungan antarbudaya dan mendorong kemajuan UMKM melalui dukungan perbankan syariah. (AHK)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *