Kami informasikan dengan banggabahwa hasil seleksi untuk kegiatan Student Mobility Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga tahun 2024. Selamat kepada para mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program ini di Universiti Teknologi MARA (UiTM) Terengganu, Malaysia, pada tanggal 2 hingga 15 September 2024.
Kami berharap peserta yang lolos dapat mempersiapkan diri dengan baik dan memanfaatkan kesempatan ini untuk pengembangan akademik serta pengalaman internasional yang berharga.
Selamat dan sukses untuk seluruh peserta! Pengumuman lengkap dapat dibaca di sini. (AHK)
Yordania – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga kembali menunjukkan kiprahnya di kancah internasional. Dua dosen FEBI, yaitu Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.S.I. dan Dr. Mochlasin, bersama delegasi UIN Salatiga lainnya, mengadakan kunjungan dan penelitian terkait pengelolaan zakat di Kementerian Wakaf, Urusan Islam, dan Tempat-tempat Suci Kerajaan Yordania, Minggu (4/8/2024).
Kunjungan ini merupakan bagian dari program penelitian yang difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Salatiga, serta didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yordania, yang diwakili oleh Sekretaris 1 KBRI, Aris Fajar Rokhani, dan Kepala Bidang Penerangan, Sosial, dan Budaya, Alamsyah.
Delegasi UIN Salatiga, yang juga melibatkan dosen dari Fakultas Syariah dan Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora, diterima langsung oleh Menteri Wakaf Yordania, Dr. Muhammad Ahmad Khalayilah, di kantor kementerian tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Khalayilah menjelaskan bahwa kesejahteraan seluruh imam masjid di Yordania menjadi tanggung jawab penuh Kerajaan. Ia juga menegaskan bahwa perawatan Masjidil Aqsha dan gereja-gereja yang terancam punah di Palestina juga dipercayakan kepada Kerajaan Yordania sebagai bentuk komitmen terhadap tempat-tempat suci.
Lebih lanjut, Dr. Khalayilah menguraikan pentingnya distribusi dana zakat yang memenuhi standar minimal had kifayah. Had kifayah didefinisikan sebagai batas ketercukupan, yakni kondisi seseorang yang telah keluar dari kategori mustahik (penerima zakat), namun belum mencapai status muzakki (pemberi zakat). Ia menggambarkan posisi ekonomi umat dalam bentuk piramida, dari had faqr (kefakiran) di dasar, had kifayah di tengah, hingga had ghina (kekayaan) di puncak.
Dalam sesi penutup, Menteri Khalayilah menyampaikan doa keberkahan dan keselamatan untuk umat Islam dunia, serta menghadiahkan bacaan surat Al-Fatihah untuk Nabi Muhammad SAW. Sebagai bentuk penghormatan, acara ditutup dengan tukar cinderamata antara Kementerian Wakaf Yordania dan UIN Salatiga.
Ketua delegasi, Dr. Moh. Khusen, M.Ag., M.A., menyampaikan bahwa kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan zakat di Yordania, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menjajaki kerja sama internasional dalam menyebarkan nilai-nilai wasathiyyah Islam (Islam moderat) di tingkat global. Nilai ini sejalan dengan upaya Yordania melalui kampanye Risalah Amman yang telah dikembangkan dalam dua dekade terakhir sebagai bagian dari gerakan anti-ekstremisme.
Keterlibatan dosen FEBI UIN Salatiga dalam forum internasional ini menunjukkan komitmen FEBI dalam mengembangkan ilmu ekonomi Islam berbasis riset global, serta memperluas jejaring akademik internasional untuk mendorong kemajuan pengelolaan zakat di Indonesia. (AHK)