Tax Center UIN Salatiga Bekali Mahasiswa Literasi Perpajakan

Salatiga – Humas | Sebuah hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) seperti yang dilansir dalam pajakku.com mengatakan bahwa 40% dari 1.220 responden mengatakan bahwa mereka tidak begitu memahami tentang perpajakan. Hal ini yang melatar belakangi Tax Center Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga yang berkedudukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mengadakan Tax and Accounting Training yang diadakan pada hari Kamis, 6 Juli 2023.

Bertempat di Aula Kampus 3 FEBI, Tax and Accounting Training diikuti oleh lebih kurang 50 mahasiswa dari beberapa program studi. Faqiyatul Mariya Waharini, M.Si., Direktur Tax Center UIN Salatiga sekaligus Ketua Pelaksana mengatakan bahwa literasi tentang perpajakan mampu mendorong kesadaran warga negara untuk membayar pajak. “Literasi perpajakan yang rendah menyebabkan kesadaran warga negara untuk membayar pajak rendah, padahal hampir 80% Penerimaan Negara berasal dari Pajak”, jelasnya.
Rini, sapan akrabnya, menyampaikan bahwa Tax Center UIN Salatiga membawa semangat khoirunnass anfa’uhum linnas (bermanfaat bagi sesama) dengan membantu pelaporan pajak dan juga memberikan literasi tidak hanya UIN Salatiga tetapi juga warga sekitar. “Nantinya Tax Center ini juga bisa digunakan sebagai sarana diskusi, mencari informasi dan inspirasi tentang perpajakan yang bisa bermanfaat bagi studi mahasiswa,” tutupnya.

Sementara itu, Rifda Nabila, M.Si., Ketua Program Studi Akuntansi Syariah, menjelaskan tentang kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional. “UMKM yang ada di Indonesia bisa menyerap sebanyak 97% dari total angkatan kerja. Jumlah tersebut tentunya memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia,” ungkap Rifda. Dia juga menambahkan bahwa PDB nasional, sebanyak 61,1% disumbang oleh UMKM. Ekonomi yang maju ditambah dengan kesadaran membayar pajak yang tinggi akan memberikan pemasukan bagi negara yang pada akhirnya juga akan berdampak kepada kesejahteraan.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Dr. Mochlasin, M.Ag. mengawali sambutannya dengan menyampaikan الرَّاحَةُ فِي تَبَادُلِ الأَعْمَالِ yang artinya istirahat adalah pergantian dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, artinya liburan adalah transisi dari kegiatan perkuliahan yang lampau ke kegiatan perkuliahan berikutnya. “Makanya saya apresiasi kepada mahasiswa yang masih bersemangat untuk mencari ilmu meskipun liburan,” kata Mochlasin. Di usia yang masih muda ini, perbanyaklah untuk belajar hal-hal yang tidak kalian dapatkan di bangku kuliah sebab itu nanti yang akan membedakan dengan mahasiswa yang lain. Ijazah dan transkrip semuanya akan mendapatkan, tetapi kemampuan atau soft skills hanya akan mengikuti bagi mereka yang mau mengasahnya. “Oleh karena itu manfaatkan secara maksimal Tax Center yang ada di FEBI ini agar bisa menjadi bekal yang baik di masa depan”, pesannya. Di akhir sambutannya, Mochlasin mengucapkan terima kasih kepada KPP Pratama Kota Salatiga yang sudah bersedia untuk berbagi ilmu kepada mahasiswa.

Narasumber kegiatan Tax and Accounting Training kali ini adalah Mustika Dharma dan Kristiyono Priambodo. Turut hadir pula Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Salatiga, Yohanes Wiranto Cahyono yang didampingi oleh asistennya Dwi Apriyanto. Narasumber menyampaikan tentang Undang-undang Pajak Penghasilan, penghitungan pajak bagi UMKM. “Saat ini masih banyak yang belum memahami bedanya Pajak dan Zakat. Zakat adalah kewajiban manusia dengan Tuhannya, sedangkan Pajak adalah kewajiban manusia kepada negaranya, sehingga membayar zakat tidak berarti menggugurkan membayar pajak,” jelas Dharma.

Acara yang dimoderatori oleh Heri Kurniawan, M.E. ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dari peserta dimana penanya diberikan souvenir dari KPP Pratama Salatiga. Tidak ketinggalan, sesi foto bersama antara peserta dan narasumber. “Acara ini memberikan saya insight mengenai bagaimana pajak bagi UMKM yang ternyata ada kriteria tersendiri pengenaan pajak bagi UMKM itu”, ungkap salah satu peserta. Ya, memang salah satu tujuan kegiatan ini memberikan ilmu bagi para peserta untuk diamalkan dan disebarluaskan. (AHK)

Loading

Jaga Marwah, FEBI Bekali Mahasiswa Sebelum Terjun Magang

Salatiga – Humas | Magang merupakan Mata Kuliah Praktikum Pengembangan Profesi yang wajib ditempuh oleh mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Magang membekali mahasiswa agar mereka memiliki pengalaman yang komprehensif atmosfer di dunia kerja yang sesungguhnya. Mahasiswa melaksanakan magang kurang lebih 1 bulan di Institusi Mitra FEBI UIN Salatiga. Tahun ini, FEBI menerjunkan tidak kurang dari 700 mahasiswa untuk melaksanakan magang.

Untuk membekali mahasiswa dengan etika profesional dan pengetahuan tentang dunia kerja, FEBI selenggarakan Pembekalan Praktikum Pengembangan Profesi. Selain bekal etika profesional dan pengetahuan, acara ini bertujuan memberikan pemahaman secara menyeluruh tentang program magang. Dalam sambutannya, Dekan FEBI, Dr. Mochlasin, M.Ag. mengatakan bahwa mahasiswa yang melaksanakan magang merupakan representasi institusi di tempat magang masing-masing, oleh karena itu harus bisa menjaga marwah institusi di tempat masing-masing. “Kalian semua merupakan representasi FEBI di tempat (magang-red) masing-masing, oleh karena itu saya mohon untuk bisa menjaga marwah FEBI,” pesannya. Menjadi mahasiswa FEBI harus bisa menunjukkan akhlak yang baik, kemampuan sosial yang bagus, dan kinerja yang tinggi, tidak mudah menyerah dan punya rasa ingin tahu yang tinggi dalam hal ilmu di lapangan. Mochlasin juga berpesan untuk memanfaatkan waktu magang dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan magang bisa tercapai.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir para Ketua Program Studi yang ada di FEBI UIN Salatiga. Selaku narasumber, Fajar Indra Koesoema, M.M. dan Kristi Priyantara Wibowo, M.M. Fajar yang menyampaikan materi tentang Budaya Kerja mengatakan “Dalam bekerja kita itu harus SMART. SMART adalah singkatan dari Sembodo, Mumpuni, Andarbeni, Resik, dan Tresno.” Sementara itu, Bowo memaparkan tentang persiapan yang perlu dilakukan sebelum bekerja atau terjun magang. “Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan sebelum bekerja atau terjun magang, antara lain Pengenalan, Lingkup Pekerjaan, Parameter, dan Berfikir Lebih Maju”, jelasnya.

Pembekalan magang yang dilaksanakan di Ruang Teater Gedung Ahmad Dahlan pada hari Selasa, 27 Juni 2023 dilanjutkan dengan kegiatan Dinamika Kelompok bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan masing-masing. Dinamika kelompok dilaksanakan secara fleksibel menyesuaikan tempat dan waktu DPL yang berisi koordinasi tentang pelaksanaan dan pelaporan kegiatan magang. Semoga Praktikum Pengembangan Profesi di FEBI tahun ini bisa berjalan dengan lancar. Aamiin. (AHK)

Loading

KSPMS Adakan Seminar Nasional Pasar Modal Syariah

Salatiga – Humas | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga pada hari Sabtu, 24 Juni 2023 menggelar Seminar Nasional Pasar Modal Syariah dengan narasumber utama yaitu Akhmad  Nurayanto, M.M, Senior Officer Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah dan Yusvita Nena Arinta, M.Si, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga sebagai narasumber kedua. Seminar diikuti oleh 175 mahasiswa dari berbagai program studi. Tema yang diusung dalam kegiatan Seminar Nasional tersebut adalah “Let Your Money Work : Invest In Sharia Capital Market For A Better Future”.

Materi pertama disampaikan oleh Akhmad Nurayanto, M.M yang berjudul “Investasi syariah, hidup makin berkah, & masa depan terarah”. Akhmad menyampaikan produk-produk yang dapat menjadi pilihan mahasiswa dalam berinvestasi berdasarkan prinsip syariah seperti saham, obligasi hingga reksa dana. Materi kedua disampaikan oleh Yusvita Nena, M.Si dengan materi perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dan Instrumen pada pasar modal syariah. Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah memang sudah lama bekerja sama dengan FEBI UIN Salathia dimulai dari adanya Kelompok Studi Pasar Modal Syariah FEBI UIN Salatiga. Bursa Efek Indonesia mendukung seluruh program kegiatan mulai dari sekolah pasar modal, analisis investasi hingga seminar yang akan menjadi kegiatan rutin berkelanjutan Kelompok Studi Pasar Modal Syariah FEBI UIN Salatiga. Anisa Dewi Arismaya, S.E., M.Akt selaku Ketua Umum Kelompok Studi Pasar Modal Syariah menyampaikan bahwa melalui seminar pasar modal syariah dapat meningkatkan literasi mahasiswa dan pemberdayaan pasar modal syariah melalui investasi cerdas guna meningkatkan perekonomian di era digital. Mahasiswa dapat mengenal lebih baik perbedaan investasi syariah dan konvensional serta transaksi investasi yang aman untuk menghindari kerugian akibat kurang pahamnya mahasiswa dalam menginvestasikan modalnya. (AHK)

Loading

JADI SPONSOR UTAMA AICIEB 4, KEPALA KANTOR PERWAKILAN BI JAWA TENGAH SEBAGAI KEYNOTE SPEAKER

Salatiga – Humas | Bank Indonesia kembali menjadi sponsor utama dalam acara the 4th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) yang dihelat oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga pada hari Kamis, 22 Juni 2023 di Hotel Laras Asri Resort and Spa, Salatiga. Rahmat Dwi Saputra, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, datang secara langsung dalam acara tersebut dan menjadi keynote speaker.

Rombongan dari Bank Indonesia diterima langsung oleh Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, M.Ag. didampingi Ketua Panitia AICIEB ke-4 yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.SI. serta pejabat lainnya. Di ruang transit, selain memperkenalkan para narasumber baik dari dalam maupun dari luar negeri, Dekan juga menyampaikan bahwa peserta AICIEB ke-4 ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan sudah ada yang hadir sejak sehari sebelumnya. Para tamu undangan baik dari pemerintahan, perbankan, LSM, maupun ormas juga banyak yang mengonfirmasi kehadirannya. Rahmat merasa terkesan dan berterima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari acara ini.

Penyerahan Sertifikat Penghargaan kepada Kepala Kantor BI Jawa Tengah

Pada saat pemaparan materinya yang berjudul Kebijakan Bank Indonesia dalam Menguatkan Stabilitas Ekonomi Makro dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan.  “Pengembangan Ekonomi Syariah merupakan salah satu program strategis Bank Indonesia. Hal ini dikarenakan Ekonomi Syariah merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional dan daerah”, jelasnya. Peran Bank Indonesia dalam mengembangkan Ekonomi Islam adalah sebagai regulator, akselerator, dan inisiator.

Upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak dapat dijalankan secara parsial. Sektor keuangan tidak dapat berkembang optimal tanpa pertumbuhan yang baik di sektor ekonomi. Peran riset, asesmen, dan edukasi menjadi bagian integral yang tidak dapat dipisahkan. Demikian juga, kerjasama yang erat antar institusi semakin dibutuhkan dalam menjalankan strategi dan program sehingga lebih efektif. Karena itu, cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dibangun dalam 3 (tiga) pilar yang meliputi:  1) Pemberdayaan Ekonomi Syariah;  2) Pendalaman Pasar Keuangan Syariah; 3) Penguatan Riset, Asesmen, dan Edukasi. Keseriusan Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah ini adalah dengan meluncurkan program Industri Kreatif Syariah (IKRA). “IKRA adalah suatu platform pengembangan usaha syariah yang holistik di sektor fesyen, makanan dan minuman, mencakup pengembangan kapasitas, branding, pemasaran hingga mempertemukannya dengan pembeli dan investor global”, imbuhnya. Pada akhir presentasinya Rahmat berharap agar berbagai upaya dalam pengembangan Ekonomi Syariah ini senantiasa diridhoi oleh Allah SWT.

Penyerahan kenang-kenangan kepada Kepala Kantor BI Jawa Tengah

Bank Indonesia memang sudah lama bekerja sama dengan FEBI UIN Salatiga mulai dari adanya BI Corner yang berada di Perpustakaan FEBI UIN Salatiga, berisi mengenai berbagai laporan dan juga data-data yang diperlukan oleh mahasiswa. Pada tahun 2023 ini, BI kembali teken kerja sama dalam hal pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengembangan. Menurut Rahmat, FEBI UIN Salatiga bisa menjadi salah satu mitra dalam penguatan Ekonomi Syariah di Indonesia seperti pada pilar 3 cetak biru pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah yaitu Penguatan Riset, Asesmen, dan Edukasi. Kerja sama tersebut antara lain penyediaan kelas Bank Indonesia, Dosen Tamu dari BI, internship bagi mahasiswa, kerja sama penelitian, dan lain-lain. (AHK)

Loading

MENKO PMK RI MENJADI KEYNOTE SPEAKER DALAM AICIEB

Salatiga – Humas | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga kembali gelar the 4th Annual Internasional Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) yang dilaksanakan di Hotel Laras Asri Resort and Spa, Salatiga pada hari Kamis, 22 Juni 2023. Tak tanggung-tanggung, yang menjadi salah satu keynote speaker pada seminar internasional ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia.

Acara dimulai dengan sambutan Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, M.Ag. seperti biasanya, Dekan memulai dengan sebuah pantun “Bunga teratai tumbuh indah di telaga. Air telaga mengalir sampai ke sawah. Selamat datang di FEBI UIN Salatiga, Kampus yang dikenal dengan Kampus Green Wasatiyah.” Selain menyampaikan selamat datang kepada narasumber dan para peserta, Dekan juga menyampaikan tentang hal yang melatarbelakangi tema dari seminar internasional ini yaitu tentang kondisi ekonomi global pasca pandemi ini yang masih belum settled sehingga tema yang diangkat adalah ketidakpastian ekonomi dan isu resesi global.

Selanjutnya, Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., dalam welcoming speech-nya menyampaikan apresiasi kepada FEBI UIN Salatiga yang telah menggelar seminar internasional. Tema yang diambil pun juga tema yang saat ini sedang hangat dibicarakan dan didiskusikan oleh para ahli. “The rule of Islamic economics certainty and resession issue itu adalah tentu menjadi kepedulian kita bersama bukan hanya kita yang tinggal di negara Indonesia tetapi juga seluruh penduduk dunia (yang) akan menghadapi problem yang menjadi isu kemanusiaan universal ini. Tentu saya melihat bahwa dunia pada saat ini memang sedang menghadapi problem yang sama (yaitu) apa yang disebut dengan dunia yang volatil”, ungkap Rektor.

Acara seminar internasional ini diawali dengan penyampaian materi oleh keynote speakers, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan dilanjutkan oleh Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah. Keynote Speech Menko PMK disampaikan oleh Sekretaris Menteri, Andi Megantara, Ph.D. Di awal penyampaian materi, Andi menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Menko PMK yang sedianya bersedia hadir, karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, Menko PMK mendelegasikan tugas tersebut kepada Sekretaris Menteri. Materi diawali dengan pembahasan tentang fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexcity, and Ambiguity). “Sebagaimana kita bersama bahwa dunia telah menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi setidaknya dalam dua dekade terakhir yang mana pada kenyataannya telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan bermasyarakat termasuk di Indonesia. Era ini telah memberi deskripsi atau perubahan mendasar dalam kehidupan kita akibat kemajuan teknologi saat ini. Kita dihadapkan pada kondisi yang tidak pasti atau kita semua kenal dengan fenomena VUCA” jelasnya. Namun demikian, Andi menilai bahwa ekonomi syariah yang didasarkan pada ajaran Islam tampaknya memiliki peluang berharga untuk berkembang secara dramatis karena fleksibilitas dan kemampuannya bertahan dalam kondisi yang tidak menentu ini.

Andi juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia pada tahun 2019 telah mengeluarkan Master Plan Ekonomi Syariah Indonesia dimana visi emasnya adalah mewujudkan Indonesia Mandiri Sejahtera dan beradab dengan menjadi pusat ekonomi Islam terkemuka di dunia. Untuk mencapai visi tersebut, terdapat 4 strategi utama yang menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan ekonomi syariah yakni yang pertama adalah memperkuat rantai nilai halal dengan berfokus pada sektor-sektor yang berpotensi tinggi dan bernilai kompetitif, industri makanan dan minuman, pariwisata, fashion muslim, rekreasi dan lain-lain, kedua adalah penguatan keuangan syariah, ketiga penguatan ekonomi mikro, kecil dan menengah sebagai penggerak utama rantai nilai halal dan yang terakhir adalah memperkuat ekonomi digital khususnya perdagangan, baik itu ecomerce maupun market place dan juga keuangan baik itu teknologi untuk mempercepat pencapaian strategi lainnya.

Pada akhir pemaparan materinya, Andi mengajak para peserta seminar internasional untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah melalui penguatan industri halal dan ekonomi syariah sebagai sebuah peluang agar dapat terhindar dari adanya resesi di masa yang akan datang. (AHK)

Loading

FEBI UIN Salatiga Gelar Konferensi Internasional Bahas Peran Ekonomi Islam Hadapi Tantangan Global

SALATIGA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga kembali menyelenggarakan Annual International Conference on Islamic Economic and Business (AICIEB) keempat di Hotel Laras Asri Resort & Spa, Salatiga, pada 22 Juni 2023. Acara ini mengangkat tema “The Role of Islamic Economics in Dealing with Global Uncertainty and Recession Issue” untuk merespons ketidakpastian ekonomi global dan potensi resesi.

Dekan FEBI, Dr. Mochlasin, M.Ag, menjelaskan bahwa tema tersebut diambil setelah melakukan kajian mendalam terkait kondisi ekonomi global pasca pandemi. “Tema ini dilatarbelakangi oleh realitas ketidakpastian ekonomi global yang masih belum stabil, sehingga diperlukan langkah strategis untuk mengatasinya,” ujar Mochlasin dalam keterangan resminya, Sabtu, 24 Juni 2023.

Konferensi ini menghadirkan pembicara terkemuka, termasuk birokrat, akademisi, dan pengamat ekonomi, dengan keynote speech dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, yang diwakili oleh Sekretaris Kementerian, Andie Megantara, Ph.D. Hadir pula Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, serta Dr. (HC) M. Habib Chirzin dari International Institute of Islamic Thought (IIIT).

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi kerjasama antara IIIT dengan FEBI UIN Salatiga, yang bertujuan untuk memperkuat kajian dan penerapan ekonomi Islam di tengah tantangan ekonomi global.

“Kami berterima kasih kepada Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag, yang telah mendukung penuh kegiatan ini, serta pihak sponsor seperti Bank Indonesia dan Bank Jateng Syariah,” tambah Mochlasin. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri akan memperkuat posisi ekonomi Islam di Indonesia, terutama dalam menyongsong negara ini sebagai pusat industri halal dunia. (AHK)

Loading

Perkuat Kurikulum, FEBI UIN Salatiga Gandeng Pakar Internasional

SALATIGA, 12/6/2023 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga mengadakan kegiatan review visi, misi, dan kurikulum pada 12 Juni 2023 di Ruang Rapat FEBI. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pengelola FEBI, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Salatiga, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Salatiga, Bank Jateng Syariah KCPS Salatiga, alumni, pengusaha, serta dosen FEBI.

Dr. Mochlasin, M.Ag., Dekan FEBI UIN Salatiga, menyampaikan bahwa review ini merupakan langkah penting untuk memastikan kurikulum FEBI tetap relevan dengan perkembangan ilmu ekonomi dan bisnis Islam di tengah dinamika global. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang berfokus pada moderasi Islam, serta menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” kata Mochlasin.

Hans Watchel, seorang reviewer dari Senior Experten Service (SES) Jerman, memberikan masukan signifikan terkait kurikulum yang ada. Watchel menekankan pentingnya integrasi antara teori dan praktik, serta mendorong penggunaan studi kasus yang lebih intensif untuk mencerminkan realitas bisnis yang kompleks. “Kurikulum yang ada sudah sangat baik, tetapi perlu penekanan lebih pada keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan langsung oleh para lulusan dalam dunia kerja,” ujar Watchel.

Visi FEBI, yaitu unggul dalam moderasi Islam, ilmu ekonomi, dan bisnis Islam untuk keluhuran martabat kemanusiaan serta berdaya saing global pada tahun 2045, menjadi fokus utama dalam sesi diskusi. Selain itu, misi FEBI yang mencakup pengembangan lulusan yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta mampu berkontribusi pada kemajuan bangsa dan peradaban, juga mendapat perhatian dalam review ini.

Acara ini ditutup dengan komitmen bersama dari semua pihak yang terlibat untuk terus mengawal implementasi kurikulum yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pasar serta perkembangan teknologi. (AHK)

Loading

VERIFIKASI KESIAPAN PELAKSANAAN AICIEB KE-4, BI JAWA TENGAH DATANGI FEBI UIN SALATIGA

Salatiga – Humas | sebagai tindak lanjut audiensi Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga dengan Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, kali ini delegasi dari BI Jawa Tengah sambangi FEBI UIN Salatiga pada hari Rabu, 7 Juni 2023. Kunjungan BI Jawa Tengah ke FEBI UIN Salatiga dipimpin oleh Amanda Bounita, Humas BI Kantor Perwakilan Jawa Tenga didampingi Gita Surya Handari yang juga merupakan Humas BI Kantor Perwakilan Jawa Tengah. Kunjungan BI Jawa Tengah kali ini untuk memverifikasi rencana pelaksanaan 4th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) yang akan dihelat pada pertengahan bulan ini di Hotel Laras Asri Resort and Spa, Salatiga.

Delegasi BI Jawa Tengah diterima oleh Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, M.Ag. didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Dr. Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.SI., Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Dr. Abdul Aziz Nugraha Pratama, M.M., Ketua Jurusan, dan para Ketua Program Studi, serta beberapa panitia di Ruang Dekan. Delegasi BI Jawa Tengah merasa sangat tersanjung karena diterima begitu banyak pejabat yang ada di FEBI.

Sebelum verifikasi oleh BI, terlebih dahulu Dekan mengenalkan para pejabat yang turut mendampinginya. Setelah itu dilanjutkan verifikasi oleh BI baik dokumen maupun kesiapan pelaksanaan. Beberapa hal yang diverifikasi adalah dokumen SK Panitia kegiatan, Rencana Anggaran Belanja kegiatan, Proposal, Term of Reference (TOR), dan Rundown acara. Terkait dengan kesiapan, ditanyakan mengenai update jumlah peserta yang sudah mendaftar, jumlah paper yang sudah masuk, dan sebagainya.

“Kalau terkait dengan output kegiatan ini apa?” tanya Manda. “Output dari kegiatan ini adalah prosiding, tentunya sebagai dampak ilmiahnya. Sementara itu, outcome-nya adalah literasi tentang Ekonomi Syariah. Edukasi ini akan sampai kepada masyarakat secara luas. Ketika Ekonomi Syariah itu selalu digaungkan, maka Ekonomi Syariah tidak akan dilupakan oleh masyarakat”, jelas Dekan. “Ekonomi Syariah merupakan bentuk dari sinergi dari berbagai pihak, maka AICIEB #4 ini merupakan contoh sinergi tersebut, sebab ada dari perbankan, akademisi, dan juga praktisi,” tambahnya.

Dari sisi Ekonomi Pembangunan Islam, ekonomi memang tidak hanya pada sektor keuangan saja, namun juga didukung oleh ekonomi pertanian, kelautan, perikanan dan sebagainya. Oleh karena itu, sub tema dari kegiatan ini tidak hanya pada Ekonomi Syariah saja namun juga Manajemen Bisnis Syariah, Akuntansi Syariah, Perbankan Syariah, dan lain-lain.

Pada kesempatan tersebut juga dibahas mengenai kemungkinan kerja sama antara BI dengan FEBI dalam bidang pendidikan, dimana BI bisa “memiliki” kelas di FEBI yang bisa digunakan untuk sarana publikasi bagi BI di kalangan mahasiswa. Kerja sama ini tentunya mendukung BI dalam melakukan tanggung jawab sosial di bidang pendidikan. Setelah pelaksanaan verifikasi ini, delegasi BI juga berkesempatan untuk meninjau kelas Islamic Insurance Society (IIS). Kelas ini merupakan kerja sama antara FEBI dengan IIS. Di dalam kelas tersebut terdapat berbagai informasi mengenai asuransi syariah dan profil IIS. (AHK)

Loading

Menyongsong AICIEB #4, Dekan FEBI Adakan Audiensi dengan BI Kantor Perwakilan Jawa Tengah

Semarang – Humas | Rabu, 31 Mei 2023 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Dr. Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.SI., Dosen FEBI, Iskandar, M.Si., dan Humas FEBI, Heri Kurniawan, M.E. melakukan audiensi dengan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra dalam rangka persiapan kegiatan 4th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) Tahun 2023.

Rombongan FEBI diterima langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra didampingi oleh Ndari Surjaningsih, Kepala Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA, Mega Nazaretha, Analis Senior Fungsi Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Ekonomi Syariah di Ruang Tamu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah.

Dekan FEBI menyampaikan tentang rencana pelaksanaan AICIEB Tahun 2023 yang akan dihelat pertengahan Juni tahun ini di Hotel Laras Asri Resort and Spa, Salatiga. “AICIEB tahun ini adalah AICIEB yang diselenggarakan oleh kami untuk yang ke-4 kalinya. AICIEB sebelumnya kami laksanakan secara online karena pandemi Covid. Tahun ini kami mengambil tema tentang peran ekonomi syariah dalam menghadapi masa ketidakpastian dan isu resesi global yang relate dengan kondisi pasca pandemi. Oleh karena itu, kami mohon bapak untuk bisa memberikan support kepada kami dan berkenan untuk menjadi keynote speaker pada acara tersebut” jelasnya. AICIEB akan dihadiri oleh pimpinan FEBI dari seluruh Indonesia, karena agenda AICIEB juga diikuti dengan Konsorsium Program Studi dan juga Pengelola Laboratorium, serta call paper. Selain itu, Dekan juga menyampaikan mengenai kemungkinan kerja sama antara FEBI dengan BI Jawa Tengah dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, menyambut baik rencana yang akan diselenggarakan oleh FEBI UIN Salatiga. “Kami sebenarnya sudah lama bekerja sama dengan semua Perguruan Tinggi Islam di Jawa Tengah, seperti UIN Walisongo, UIN Salatiga, dan sebagainya. Bahkan kami bisa masuk (kelas-red) dengan program BI Mengajar, kami juga membuat BI Corner di Perguruan Tinggi” kata beliau mengawali tanggapan yang disampaikan Dekan FEBI. Hal tersebut memang sesuai dengan tag line dari BI Jawa Tengah yaitu setiap makna Indonesia. “Nah, khusus Ekonomi Syariah, di BI sudah lebih dari 20 tahunan ada Divisi Ekonomi Syariah. Banyak hal yang sudah dicapai bersama para akademisi yang bekerja sama dengan BI”, lanjutnya.

Terkait Ekonomi Syariah, Rahmat mengatakan bahwa sebenarnya Ekonomi Syariah seharusnya tidak dipandang sebagai sistem ekonomi alternatif, tetapi harus diakui bahwa Ekonomi Syariah merupakan sistem ekonomi yang anti krisis dan anti kerusakan lingkungan, karena Ekonomi Syariah tidak eksploitatif baik terhadap lingkungan maupun manusia. Di Indonesia memang Ekonomi Syariah masih dalam tahap “mencari bentuk” karena masih mirip dengan Ekonomi Konvensional sebab belum bisa menerapkan nilai-nilai Ekonomi Syariah secara strick, misalnya belum bisa menerapkan Profit and Lost Sharing, baru Profit Sharing. “Namun demikian, tidak masalah karena semua ini bagian dari proses evolusi Ekonomi Syariah di Indonesia” pungkasnya. Diskusi dilanjutkan dengan berbagai kemungkinan kerja sama antara FEBI dengan Bank Indonesia yang terkait dengan bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. BI siap bekerja sama selama kegiatan tersebut memang sesuai dengan Visi dan Misi BI. Ya, kita doakan saja semoga suatu saat nanti FEBI UIN Salatiga dapat bekerja sama dengan Bank Indonesia Jawa Tengah sehingga bisa memajukan ekonomi utamanya Ekonomi Syariah di Indonesia pada umumnya, maupun Jawa Tengah pada khususnya. Aamiin. (AHK)

Loading