Malaysia, 13 September 2024 – Sampah non-organik yang sulit terurai menjadi ancaman serius bagi kelestarian lingkungan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2022, Indonesia menghasilkan 21,1 juta ton sampah, dengan 34,29% (7,2 juta ton) belum dikelola dengan baik. Masalah sampah ini memerlukan kolaborasi global untuk mencari solusi efektif.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga merespons tantangan ini dengan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian lingkungan bertajuk Beach Clean Up, yang merupakan rangkaian dari International Heritage Program 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM) Terengganu, Malaysia, di Pantai Teluk Bidara pada 13 September 2024, bekerja sama dengan komunitas lokal, Geng Plastik Ija (GPI). Pengabdian ini melibatkan 98 peserta dari tiga negara yang berfokus pada membersihkan pantai dan mengedukasi masyarakat mengenai dampak sampah plastik terhadap ekosistem.
Mahasiswa FEBI UIN Salatiga yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari enam orang perwakilan dari berbagai program studi, yaitu Salsabila Fitri, Rafa Maulana Zhafir, Ardiyan Rahma Permana, Chandra Puspita, Fikiy Nabila, dan Yana Latifah Rahmah. Mereka didampingi oleh dua dosen, Agung Guritno dan Rifda Nabila.
Kegiatan Beach Clean Up memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa, termasuk Nabila yang menyatakan kebanggaannya dapat terlibat dalam kolaborasi internasional demi menjaga kebersihan pantai. “Melihat pantai menjadi bersih setelah bekerja dengan tim memberikan kepuasan tersendiri,” ungkapnya.
Inisiatif ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi lintas negara sangat penting untuk mengatasi masalah lingkungan global seperti sampah plastik. Para mahasiswa merasa bangga bisa turut serta dalam upaya global ini dan berharap pengalaman yang mereka dapatkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan.