Salatiga – Humas | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga kembali gelar the 4th Annual Internasional Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) yang dilaksanakan di Hotel Laras Asri Resort and Spa, Salatiga pada hari Kamis, 22 Juni 2023. Tak tanggung-tanggung, yang menjadi salah satu keynote speaker pada seminar internasional ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia.
Acara dimulai dengan sambutan Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, M.Ag. seperti biasanya, Dekan memulai dengan sebuah pantun “Bunga teratai tumbuh indah di telaga. Air telaga mengalir sampai ke sawah. Selamat datang di FEBI UIN Salatiga, Kampus yang dikenal dengan Kampus Green Wasatiyah.” Selain menyampaikan selamat datang kepada narasumber dan para peserta, Dekan juga menyampaikan tentang hal yang melatarbelakangi tema dari seminar internasional ini yaitu tentang kondisi ekonomi global pasca pandemi ini yang masih belum settled sehingga tema yang diangkat adalah ketidakpastian ekonomi dan isu resesi global.
Selanjutnya, Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., dalam welcoming speech-nya menyampaikan apresiasi kepada FEBI UIN Salatiga yang telah menggelar seminar internasional. Tema yang diambil pun juga tema yang saat ini sedang hangat dibicarakan dan didiskusikan oleh para ahli. “The rule of Islamic economics certainty and resession issue itu adalah tentu menjadi kepedulian kita bersama bukan hanya kita yang tinggal di negara Indonesia tetapi juga seluruh penduduk dunia (yang) akan menghadapi problem yang menjadi isu kemanusiaan universal ini. Tentu saya melihat bahwa dunia pada saat ini memang sedang menghadapi problem yang sama (yaitu) apa yang disebut dengan dunia yang volatil”, ungkap Rektor.
Acara seminar internasional ini diawali dengan penyampaian materi oleh keynote speakers, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan dilanjutkan oleh Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah. Keynote Speech Menko PMK disampaikan oleh Sekretaris Menteri, Andi Megantara, Ph.D. Di awal penyampaian materi, Andi menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Menko PMK yang sedianya bersedia hadir, karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, Menko PMK mendelegasikan tugas tersebut kepada Sekretaris Menteri. Materi diawali dengan pembahasan tentang fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexcity, and Ambiguity). “Sebagaimana kita bersama bahwa dunia telah menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi setidaknya dalam dua dekade terakhir yang mana pada kenyataannya telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan bermasyarakat termasuk di Indonesia. Era ini telah memberi deskripsi atau perubahan mendasar dalam kehidupan kita akibat kemajuan teknologi saat ini. Kita dihadapkan pada kondisi yang tidak pasti atau kita semua kenal dengan fenomena VUCA” jelasnya. Namun demikian, Andi menilai bahwa ekonomi syariah yang didasarkan pada ajaran Islam tampaknya memiliki peluang berharga untuk berkembang secara dramatis karena fleksibilitas dan kemampuannya bertahan dalam kondisi yang tidak menentu ini.
Andi juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia pada tahun 2019 telah mengeluarkan Master Plan Ekonomi Syariah Indonesia dimana visi emasnya adalah mewujudkan Indonesia Mandiri Sejahtera dan beradab dengan menjadi pusat ekonomi Islam terkemuka di dunia. Untuk mencapai visi tersebut, terdapat 4 strategi utama yang menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan ekonomi syariah yakni yang pertama adalah memperkuat rantai nilai halal dengan berfokus pada sektor-sektor yang berpotensi tinggi dan bernilai kompetitif, industri makanan dan minuman, pariwisata, fashion muslim, rekreasi dan lain-lain, kedua adalah penguatan keuangan syariah, ketiga penguatan ekonomi mikro, kecil dan menengah sebagai penggerak utama rantai nilai halal dan yang terakhir adalah memperkuat ekonomi digital khususnya perdagangan, baik itu ecomerce maupun market place dan juga keuangan baik itu teknologi untuk mempercepat pencapaian strategi lainnya.
Pada akhir pemaparan materinya, Andi mengajak para peserta seminar internasional untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah melalui penguatan industri halal dan ekonomi syariah sebagai sebuah peluang agar dapat terhindar dari adanya resesi di masa yang akan datang. (AHK)