Prestasi Luar Biasa: Program Studi Manajemen Bisnis Syariah UIN Salatiga Gelar International Community Service

Jambu, Semarang – 19 Juli 2024 – Dalam suasana yang penuh semangat dan kolaborasi, Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar kegiatan International Community Service yang bertempat di Batik Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini menarik perhatian 40 peserta dari 16 negara, termasuk Thailand, India, Afghanistan, Vietnam, Pakistan, Gambia, Yaman, Myanmar, Sierra Leone, Ghana, Nigeria, Congo, Mali, Zambia, Malaysia, dan Indonesia.

Mengangkat tema “Enhancing Global Business Management Skills through Syariah Practices,” acara ini dirancang untuk memperkuat keterampilan manajemen bisnis global dengan penerapan prinsip-prinsip syariah. Dua pemateri utama yang hadir adalah Wiwin Sulistyowati, M.M., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, dan Abdul Kholiq Fauzi, pemilik Batik Gemawang.

Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Syariah, Dr. Imanda Firmantyas Putri Pertiwi, M.Si., membuka acara dengan menekankan pentingnya integrasi prinsip syariah dalam manajemen bisnis global. “Penerapan prinsip syariah dalam manajemen bisnis tidak hanya memberikan keunggulan kompetitif tetapi juga memastikan keberlanjutan dan keadilan dalam praktik bisnis. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi para peserta untuk mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam bisnis mereka,” ujar Dr. Imanda.

Marisa Fran Lina, M.Pd., Kepala Pusat Kerjasama Internasional LP2M UIN Salatiga, menambahkan dengan semangat bahwa kerjasama internasional ini memperkaya pengetahuan dan memperluas jaringan. “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari kerjasama internasional yang dapat memperkaya pengetahuan dan memperluas jaringan. Melalui program ini, kita dapat belajar dari satu sama lain dan tumbuh bersama dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif,” kata Marisa.

Wiwin Sulistyowati, M.M., dalam sesinya menyoroti pentingnya inovasi dan strategi pemasaran dalam pariwisata halal. “Pariwisata halal memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian lokal. Dengan manajemen yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, kita bisa menarik lebih banyak wisatawan internasional dan meningkatkan daya saing industri pariwisata,” jelas Wiwin.

Tidak hanya teori, para peserta juga diajak untuk melihat langsung proses pembuatan batik dan mencoba membuat batik sendiri. Abdul Kholiq Fauzi, dengan penuh antusias, memandu mereka dalam praktik membatik, memberikan pengalaman budaya yang mendalam dan berkesan. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Selain mendapatkan wawasan tentang manajemen bisnis syariah, kami juga belajar tentang budaya lokal Indonesia melalui proses membatik. Ini sangat menginspirasi,” ungkap seorang peserta dari Vietnam.

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme tinggi dari para peserta. Interaksi yang aktif dan pertukaran ide yang dinamis menjadi ciri khas acara ini. Ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian kenang-kenangan, kesuksesan kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan bagi lebih banyak program serupa di masa depan. Program yang tidak hanya memberikan manfaat edukatif tetapi juga mempererat hubungan antarbudaya dan mendorong kemajuan UMKM melalui penerapan prinsip-prinsip syariah dalam manajemen bisnis. (AHK)

Loading