Program Studi Ekonomi Syariah UIN Salatiga Menggebrak Dunia Pariwisata dengan International Community Service

Jambu, Semarang – 18 Juli 2024 – Desa kecil Batik Gemawang berubah menjadi pusat inovasi dan pembelajaran internasional ketika 40 peserta dari 16 negara berkumpul untuk mengikuti kegiatan International Community Service yang diselenggarakan oleh Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Peserta dari berbagai negara seperti Thailand, India, Afghanistan, Vietnam, Pakistan, Gambia, Yaman, Myanmar, Sierra Leone, Ghana, Nigeria, Congo, Mali, Zambia, Malaysia, dan Indonesia bersemangat untuk menggali potensi pariwisata halal.

Dengan tema “Management Training to Increase the Value of Halal Tourism,” acara ini bertujuan untuk memberikan pelatihan manajemen kepada para pelaku UMKM, meningkatkan daya saing dan nilai pariwisata halal di kancah internasional. Wiwin Sulistyowati, M.M., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, dan Abdul Kholiq Fauzi, pemilik Batik Gemawang, memimpin sesi pelatihan dengan membagikan wawasan berharga dan pengalaman mereka.

Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, Emy Widyastuti, M.E., membuka acara dengan penuh antusiasme. “Inovasi dan peningkatan kualitas dalam sektor pariwisata halal sangat penting. Pelatihan manajemen yang tepat dapat membantu UMKM bersaing di pasar global. Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju sukses,” ujar Emy.

Marisa Fran Lina, M.Pd., Kepala Pusat Kerjasama Internasional LP2M UIN Salatiga, menambahkan dengan semangat bahwa kerjasama internasional ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tetapi juga membuka peluang baru. “Melalui pelatihan ini, kita dapat membangun jaringan yang kuat dan inovatif, mempersiapkan UMKM untuk bersaing di tingkat global,” katanya.

Wiwin Sulistyowati, M.M., menekankan pentingnya manajemen yang efektif dalam mengembangkan pariwisata halal. “Pariwisata halal memiliki potensi besar. Dengan manajemen yang baik, kita dapat meningkatkan nilai tambah dan menarik lebih banyak wisatawan internasional. Ini adalah peluang besar bagi UMKM untuk menunjukkan keunikan dan kualitas produk mereka,” tuturnya.

Para peserta tidak hanya memperoleh materi pelatihan, tetapi juga mendapat kesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan batik dan mencoba membuat batik sendiri. Abdul Kholiq Fauzi dengan penuh antusias memandu praktik membatik, menambahkan pengalaman budaya yang tak terlupakan bagi para peserta.

“Pengalaman ini sangat berharga. Kami mendapatkan pengetahuan tentang manajemen pariwisata halal dan belajar budaya Indonesia melalui batik. Ini sangat menginspirasi,” ujar seorang peserta dari Nigeria dengan penuh semangat.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pemberian kenang-kenangan kepada peserta dan pemateri, menandai akhir dari acara yang penuh semangat dan antusiasme tinggi. Keberhasilan acara ini diharapkan membuka jalan bagi program-program serupa di masa depan, memberikan manfaat edukatif, mempererat hubungan antarbudaya, dan mendorong kemajuan UMKM melalui pariwisata halal yang dikelola dengan baik. (AHK)

Loading