Senat Mahasiswa FEBI UIN Salatiga Gelar Public Hearing: Wujud Nyata Demokrasi Kampus dan Kedaulatan Mahasiswa

Senat Mahasiswa FEBI UIN Salatiga Gelar Seminar Public Hearing di Aula Gedung FEBI

Salatiga – Pada Rabu, 2 Oktober 2024, Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga sukses menyelenggarakan seminar bertema “Public Hearing: Ruang Auditensi Publik sebagai Manifestasi Demokrasi dan Kedaulatan Mahasiswa”. Acara ini berlangsung di aula gedung FEBI lantai tiga dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di lingkungan FEBI. Seminar ini bertujuan memperkuat keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan kebijakan fakultas dan menjadi sarana penyampaian aspirasi mahasiswa secara langsung kepada pihak pengelola fakultas.

Ketua Senat Mahasiswa FEBI, Farah Nisa Adiba, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya menciptakan keterbukaan dan transparansi di fakultas. Public hearing ini adalah wujud nyata demokrasi di lingkungan kampus. Melalui forum ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam menentukan arah kebijakan fakultas dan menyampaikan berbagai keluhan serta usulan mereka secara langsung. Kegiatan semacam ini harus rutin diadakan guna menjaga komunikasi yang sehat antara mahasiswa dan fakultas.

Dekan FEBI, Dr. Mochlasin, M.Ag. yang hadir sebagai pembicara utama, memberikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya forum diskusi publik sebagai wadah aspirasi mahasiswa. “Mahasiswa adalah elemen kunci dalam perjalanan fakultas ini. Melalui public hearing, kita bisa mendengarkan berbagai pandangan, ide, serta kritik yang membangun dari para mahasiswa. Kami sangat terbuka terhadap setiap masukan yang disampaikan demi kemajuan bersama,” tegas Dr. Mochlasin, M.Ag

Seminar ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menghadirkan diskusi panel mengenai pentingnya auditensi publik dalam mewujudkan kedaulatan mahasiswa. Para pembicara menyoroti peran aktif mahasiswa dalam menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif dan transparan. Sesi kedua adalah sesi tanya jawab di mana mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi, seperti transparansi penggunaan anggaran kegiatan mahasiswa, fasilitas kampus, dan peningkatan layanan akademik.

Diskusi berjalan dinamis dengan banyak mahasiswa berpartisipasi secara aktif dalam mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan. Pihak fakultas, melalui perwakilan yang hadir, memberikan respons langsung terhadap berbagai aspirasi tersebut. Kesepakatan juga dicapai untuk melakukan perbaikan di beberapa sektor, terutama terkait fasilitas kampus dan kegiatan akademik.

Acara ditutup dengan harapan bahwa kegiatan seperti public hearing ini akan menjadi agenda rutin tahunan yang memperkuat hubungan antara mahasiswa dan pihak fakultas. Melalui forum ini, FEBI UIN Salatiga diharapkan mampu menciptakan ruang yang lebih demokratis bagi mahasiswanya, di mana suara mereka benar-benar didengar dan dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan.

Loading

FEBI UIN Salatiga Hadiri Kongres ISEI 2024: Presiden Jokowi Peringatkan Ancaman Resesi Global

(Surakarta) – Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) 2024 sukses diselenggarakan di Hotel Alila Surakarta pada 19-20 September 2024, dengan kehadiran Presiden RI, Ir. Joko Widodo, yang membuka acara secara langsung. Presiden Jokowi didampingi Ketua Panitia Anggito Abimanyu, Ph.D., dan Ketua Umum ISEI, Perry Warjiyo, Ph.D.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga turut berpartisipasi dalam kongres ini dengan mengirimkan delegasi dari CESDEP (Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan). Keikutsertaan delegasi FEBI bertujuan memperluas jejaring serta memperoleh wawasan terbaru tentang perkembangan ekonomi nasional dari para pemimpin dan pemangku kebijakan utama.


Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, M.Ag., mencatat beberapa poin penting dari sambutan Presiden Jokowi. “Presiden mengingatkan bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi resesi ekonomi global, yang sudah membuat 96 negara menjadi pasien IMF. Kondisi ini diperkirakan akan menyebabkan hilangnya 85 juta pekerjaan pada tahun 2025, sementara Indonesia di sisi lain memiliki bonus demografi,” paparnya.


Presiden Jokowi juga menguraikan tiga penyebab utama resesi global, yakni perlambatan ekonomi dunia, automatisasi di dunia kerja, dan meningkatnya preferensi perusahaan terhadap pekerja freelance demi mengurangi risiko.


Selain kongres, acara ini juga menghadirkan Seminar Nasional bertema “Peran ISEI dalam Memperkuat Fondasi Transformasi Ekonomi dan Tata Kelola Kebijakan Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan.” Seminar ini menampilkan sejumlah tokoh nasional, termasuk Kartika Wiroatmodjo (Wamen BUMN), Prof. Eko Prasojo (Ahli Kebijakan Publik UI), dan Shinta W. Kamdani (Ketua Umum Apindo).


Dr. Mochlasin sependapat dengan pandangan Prof. Eko, yang menekankan pentingnya Indonesia tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi semata. Prof. Eko menyarankan empat reformasi penting yang harus dilakukan: reformasi institusi, budaya, sumber daya manusia, dan transformasi teknologi.

Kongres ini memberikan wawasan strategis bagi FEBI UIN Salatiga dalam mendukung upaya transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.

Loading

FEBI UIN Salatiga dan Telkomsel Jalin Kerjasama Strategis untuk Tingkatkan Literasi Digital dan Fasilitas Pembelajaran

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pembelajaran serta mendukung literasi digital mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Salatiga resmi menjalin kerja sama dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Penandatanganan naskah kerja sama ini dilakukan pada Rabu (18/09/2024) kemarin, di sela perhelatan The 5th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) 2024 yang berlangsung di Laras Asri Resort and Spa, Salatiga.

Kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, M.Ag., yang didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, serta Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan. Sementara dari pihak Telkomsel, penandatanganan dilakukan oleh Nusa Prasetya, Manager Mobile Consumer Branch Semarang.

Dalam kesepakatan tersebut, Telkomsel akan menyediakan 500 kartu paket data By.U sebesar 7GB + 2GB dengan nilai total Rp. 10 juta, serta mendukung tambahan kartu paket data dengan harga khusus Rp. 5.000. Selain itu, Telkomsel akan memberikan kontribusi dalam bentuk sarana pendukung berupa AC untuk salah satu ruang kelas di FEBI UIN Salatiga sebagai bagian dari classroom branding.

Dr. Mochlasin menyambut baik kerja sama ini dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Telkomsel atas dukungan yang diberikan. “Telkomsel menjadi mitra keempat yang berpartisipasi dalam classroom branding di FEBI UIN Salatiga, setelah Islamic Insurance Society (IIS), Bank Indonesia, dan Bank Jateng Syariah,” jelas Mochlasin.

Classroom branding sendiri merupakan inisiatif di mana perusahaan diperbolehkan memasang logo dan melakukan promosi atau literasi produk di ruang kelas, dengan syarat harus menciptakan kenyamanan bagi mahasiswa, seperti melengkapi ruangan dengan AC dan fasilitas pendukung lainnya.

Dengan adanya kerja sama ini, FEBI UIN Salatiga berharap dapat meningkatkan literasi digital mahasiswa sekaligus menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan kondusif. “Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang luas bagi mahasiswa serta pihak terkait,” tutup Dr. Mochlasin. (MSA)

Loading

Mahasiswa dan Dosen FEBI UIN Salatiga Ikuti Beach Clean Up di Malaysia, Wujud Kolaborasi Internasional Jaga Lingkungan

Malaysia, 13 September 2024 – Sampah non-organik yang sulit terurai menjadi ancaman serius bagi kelestarian lingkungan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2022, Indonesia menghasilkan 21,1 juta ton sampah, dengan 34,29% (7,2 juta ton) belum dikelola dengan baik. Masalah sampah ini memerlukan kolaborasi global untuk mencari solusi efektif.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga merespons tantangan ini dengan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian lingkungan bertajuk Beach Clean Up, yang merupakan rangkaian dari International Heritage Program 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM) Terengganu, Malaysia, di Pantai Teluk Bidara pada 13 September 2024, bekerja sama dengan komunitas lokal, Geng Plastik Ija (GPI). Pengabdian ini melibatkan 98 peserta dari tiga negara yang berfokus pada membersihkan pantai dan mengedukasi masyarakat mengenai dampak sampah plastik terhadap ekosistem.


Mahasiswa FEBI UIN Salatiga yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari enam orang perwakilan dari berbagai program studi, yaitu Salsabila Fitri, Rafa Maulana Zhafir, Ardiyan Rahma Permana, Chandra Puspita, Fikiy Nabila, dan Yana Latifah Rahmah. Mereka didampingi oleh dua dosen, Agung Guritno dan Rifda Nabila.


Kegiatan Beach Clean Up memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa, termasuk Nabila yang menyatakan kebanggaannya dapat terlibat dalam kolaborasi internasional demi menjaga kebersihan pantai. “Melihat pantai menjadi bersih setelah bekerja dengan tim memberikan kepuasan tersendiri,” ungkapnya.


Inisiatif ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi lintas negara sangat penting untuk mengatasi masalah lingkungan global seperti sampah plastik. Para mahasiswa merasa bangga bisa turut serta dalam upaya global ini dan berharap pengalaman yang mereka dapatkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan.

Loading

FEBI UIN Salatiga Resmi Gelar AICIEB 2024, Menggabungkan ESG dan Prinsip Halal dalam Ekonomi Hijau Berkelanjutan

Salatiga, 18 september 2024-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Salatiga kembali dengan bangga menyelenggarakan The 5th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) 2024 pada hari ini, Rabu (18/09/2024), bertempat di Laras Asri Resort and Spa, Salatiga. Acara ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pengelola, panitia, dan para mitra, sebagaimana disampaikan oleh Dr. Mochlasin, M.Ag., Dekan FEBI UIN Salatiga, dalam sambutan pembukaannya.

“Tentu, penyelenggaraan AICIEB secara konsisten bukanlah hal mudah. Kolaborasi antara pengelola, panitia, dan mitra menjadi kunci utama suksesnya acara ini,” ujar Dr. Mochlasin.

Konferensi tahun ini mengusung tema “Aligning ESG with Halal Principles to Realize Green Economy for Sustainable Development in the Era of Society 5.0”. Tema tersebut mengarahkan diskusi pada penerapan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) yang sesuai dengan prinsip halal untuk mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi tantangan era Society 5.0. Menurut Dr. Mochlasin, tema ini sekaligus mempertegas posisi FEBI UIN Salatiga sebagai Fakultas Spiritual Economics dan Green Wasathiyah Economy.

Dalam konferensi ini, beberapa narasumber terkemuka turut berpartisipasi, termasuk Slamet Sulistiono, Kepala Divisi Syariah Bank Jateng, dan perwakilan dari berbagai universitas internasional seperti UiTM Malaysia, Mindanao State University Filipina, Fatoni University Thailand, University of Engineering & Technology (UET) Taxila Pakistan, dan Universitas Airlangga (UNAIR) Indonesia. Dr. Fetria Eka Yudiana, M.Si., dosen FEBI UIN Salatiga, juga turut memberikan sumbangsihnya dalam acara ini.

Dr. Mochlasin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung pelaksanaan AICIEB 2024, termasuk Rektor, Pengelola FEBI, Panitia, dan seluruh civitas akademika FEBI UIN Salatiga. Dukungan sponsor dari Bank Jateng Syariah, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah, Bank Syariah Indonesia (BSI), BMT FAST, dan beberapa mitra lainnya juga turut menjadikan acara ini sukses terselenggara.

Keunikan AICIEB 2024 tidak hanya terletak pada kehadiran narasumber dari lima negara, tetapi juga partisipasi peserta internasional dari Uganda, Yaman, Mali, dan Indonesia. Selain itu, konferensi ini diadakan dalam suasana budaya Jawa, mengusung semangat “think globally, act locally.”

“Semoga perhelatan ini berjalan lancar, sukses, dan berkah,” pungkas Dr. Mochlasin, M.Ag.

Loading

FEBI UIN Salatiga Dorong Ekonomi Berkelanjutan dengan AICIEB 2024, Hadirkan Pemikiran Global

Salatiga, Rabu (18/9) — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga kembali menggelar The 5th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) 2024. Mengusung tema “Menyelaraskan ESG dengan Prinsip Halal untuk Mencapai Ekonomi Hijau Guna Menunjang Perkembangan Berkelanjutan di Era Masyarakat 5.0,” acara ini mempertegas komitmen FEBI dalam mendukung ekonomi berkelanjutan di kancah internasional.

Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa AICIEB tahun ini semakin semarak dengan kehadiran ratusan peserta dari berbagai negara, baik secara daring maupun luring. “Alhamdulillah, tahun ini AICIEB semakin meriah dengan partisipasi mahasiswa asing dari Uganda, Mali, Thailand, dan negara-negara lainnya,” ujarnya.

Acara ini menghadirkan tujuh pembicara dari lima negara yang membahas peran ekonomi Islam dalam pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan. Keynote speech dari Slamet Sulistiono, M.M., Kepala Divisi Syariah Bank Jateng, menekankan pentingnya sustainable finance dalam perbankan syariah sebagai landasan ekonomi hijau yang sesuai dengan prinsip halal.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Salatiga, Prof. Saerozi, menegaskan bahwa AICIEB sejalan dengan visi internasionalisasi yang dicanangkan oleh UIN Salatiga. “Acara seperti ini sangat penting dalam membawa UIN Salatiga ke level internasional, meningkatkan kerja sama global, dan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di tingkat internasional,” katanya.

Paparan dari berbagai negara seperti Pakistan, Malaysia, dan Indonesia juga memperkaya diskusi mengenai integrasi ESG (Environmental, Social, Governance) dengan prinsip halal. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mencapai ekonomi hijau di era Masyarakat 5.0, dimana kecerdasan buatan dan teknologi modern menjadi bagian dari tantangan dan peluang baru.

Selain itu, FEBI UIN Salatiga turut menandatangani nota kerja sama dengan by.U Telkomsel, menandakan keseriusan FEBI dalam memperluas kolaborasi dengan berbagai sektor untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pendidikan di UIN Salatiga.

AICIEB 2024 bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga momentum strategis bagi FEBI UIN Salatiga untuk mengokohkan peran ekonomi Islam dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan berwawasan global. (MSA)

Loading

FEBI UIN Salatiga Gelar AICIEB 2024: Kolaborasi ESG dan Prinsip Halal Wujudkan Ekonomi Hijau Berkelanjutan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Salatiga akan kembali menyelenggarakan The 5th Annual International Conference on Islamic Economics and Business (AICIEB) 2024 pada Rabu, 18 September 2024 di Laras Asri Resort and Spa, Salatiga. Konferensi ini mengangkat tema “Aligning ESG with Halal Principles to Realize Green Economy for Sustainable Development in the Era of Society 5.0”, yang menegaskan peran FEBI UIN Salatiga sebagai Fakultas Spiritual Economics dan Green Wasathiyah Economy.

Dr. Mochlasin, M.Ag., Dekan FEBI UIN Salatiga, menjelaskan bahwa konferensi ini bertujuan membahas penerapan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) yang sesuai dengan prinsip halal, guna mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan di era Society 5.0. “Konferensi ini adalah ajang diskusi internasional bagi akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk membahas kontribusi ekonomi Islam dalam menghadapi tantangan global terkait keberlanjutan dan inovasi hijau,” ujar Mochlasin.

Konferensi ini akan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., Rektor UIN Salatiga, dengan sambutan pembuka dari Dekan FEBI, Dr. Mochlasin, M.Ag. Keynote speech akan disampaikan oleh Slamet Sulistiono, Kepala Divisi Syariah Bank Jateng.

AICIEB 2024 akan menghadirkan narasumber dari lima negara, yaitu Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, Mindanao State University Filipina, Fatoni University Thailand, University of Engineering & Technology (UET) Taxila Pakistan, dan Universitas Airlangga (UNAIR) Indonesia. Para dekan PTN se-Jawa Tengah dan DIY, dosen ekonomi Islam dan konvensional, serta berbagai pihak terkait dari sektor pemerintahan, BUMN, hingga pengusaha dan mahasiswa dari berbagai program studi akan turut hadir sebagai peserta.

Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari Rektor, Dekan, Panitia, serta seluruh civitas akademika FEBI UIN Salatiga. Sponsor utama adalah Bank Jateng Syariah, dengan sponsor pendukung dari Bank Syariah Indonesia (BSI), BMT FAST, Prenada Media, dan lainnya. Uniknya, AICIEB tahun ini akan menghadirkan narasumber dan peserta internasional dari Uganda, Yaman, dan Mali, yang dipadukan dengan suasana budaya lokal Jawa, sebagai wujud kolaborasi global dengan pendekatan lokal.

“Semoga perhelatan tahunan ini dapat berjalan lancar, sukses, dan berkah,” tutup Mochlasin. ***

Loading

Mahasiswa FEBI UIN Salatiga Ikuti Heritage 2024 di Malaysia, Libatkan Dosen dan Kegiatan Budaya

International Student Mobility (ISM) adalah program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman dan belajar langsung di universitas luar negeri yang telah menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU). Pada tahun 2024, program ini dinamakan Heritage 2024, yang berlangsung selama dua minggu dari 2 hingga 15 September 2024 dengan tema “Cultivating Thoughts, Bridging Differences (Menumbuhkan Pikiran, Menjembatani Perbedaan).

Program ini diikuti oleh perguruan tinggi dari tiga negara, yaitu FEBI UIN Salatiga Indonesia, UiTM Malaysia, dan Gunma University Jepang. Peserta Heritage 2024 dari FEBI UIN Salatiga dipilih melalui seleksi ketat, termasuk Salsabila Fitri M (Manajemen Bisnis Syariah), Rafa Maulana Zhafir (Ekonomi Syariah), Ardiyan Rahma Permana (Perbankan Syariah), Chandra Puspita (Akuntansi Syariah), Fikiy Nabila A.B.A (Manajemen Bisnis Syariah), dan Yana Latifah Rahmah (Akuntansi Syariah). Selain mahasiswa, tiga dosen yaitu Abdul Aziz NP, Agung Guritno, dan Rifda Nabila dijadwalkan akan menyusul pada minggu kedua untuk mendampingi serta menjemput para peserta.

Pada minggu pertama, peserta ISM FEBI telah mengikuti sejumlah kegiatan budaya dan edukasi. Pada hari pertama (4 September 2024), mereka terlibat dalam Cultural Engagement Program yang melibatkan presentasi dan pameran tentang budaya Indonesia kepada siswa SMA di Malaysia. Selain itu, mereka juga mengikuti sesi meet and greet bersama rektor UiTM dan mengunjungi masjid terapung.

Hari kedua diisi dengan aktivitas outdoor, di mana peserta melakukan trip ke Pulau Kapas untuk snorkeling serta mencoba street food khas Malaysia di Nostalgia Jalan Ampas Tok Jembal. Kegiatan ini memberikan pengalaman menyenangkan sekaligus memperkenalkan keanekaragaman kuliner setempat.

Saifudin, M.E., Ketua Program Studi Bisnis Digital FEBI UIN Salatiga, diberi tugas oleh Dekan FEBI, Dr. Mochlasin, M.Ag., untuk mendampingi mahasiswa selama minggu pertama program ini. Dalam kegiatan hari ketiga, peserta ISM mengunjungi industri pembuatan keropok lekor (makanan tradisional Malaysia), membuat bubur tradisional Malaysia bersama warga setempat, serta menjelajahi street food di Pasar Kedai Payang.

Pada hari terakhir minggu pertama (7 September 2024), mereka mengunjungi Kampung Budaya Terengganu di mana mereka mencoba pakaian dan permainan tradisional Malaysia, serta mengakhiri hari dengan kunjungan ke Masjid Kristal, salah satu ikon wisata di Terengganu.

Melalui program ini, para mahasiswa FEBI UIN Salatiga diharapkan dapat memperluas wawasan internasional, belajar kolaborasi lintas budaya, serta mempererat hubungan antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang.

Loading

Heritage Program 2024 di UiTM Malaysia, Dosen FEBI UIN Salatiga Paparkan Konsep Green Wasathiyah Economy

Salatiga – Kampus UiTM Terengganu, Malaysia menjadi tuan rumah Heritage Program 2024 yang berlangsung pada 2-15 September 2024 dengan tema “Cultivating Thoughts and Bridging Differences”. Acara ini diikuti oleh tiga perguruan tinggi, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga dari Indonesia, UiTM Malaysia, dan Gunma University Jepang.

Dalam program ini, tampil sebagai salah satu narasumber adalah Saifudin, M.E., Ketua Program Studi Bisnis Digital FEBI UIN Salatiga, yang juga bertindak sebagai dosen pendamping untuk International Student Mobility dari FEBI. Dalam presentasinya, Saifudin memaparkan praktik terbaik yang diterapkan FEBI UIN Salatiga dalam mengimplementasikan green wasathiyah economy — konsep yang digagas dan dikampanyekan oleh Dekan FEBI, Dr. Mochlasin, M.Ag.

Selama dua tahun terakhir, FEBI UIN Salatiga telah berkomitmen mengarusutamakan prinsip-prinsip green wasathiyah economy di berbagai aspek kehidupan kampus. Hal ini mencakup pengelolaan energi dan sumber daya yang efisien, seperti penggunaan peralatan hemat energi, pengelolaan air, serta pemisahan limbah organik dan non-organik. Selain itu, FEBI juga mengadopsi desain infrastruktur ramah lingkungan dengan bahan bangunan berkelanjutan, ventilasi optimal, dan pencahayaan alami.

Saifudin juga menjelaskan bagaimana FEBI telah menyediakan taman, kolam, dan ruang terbuka hijau untuk meningkatkan kualitas udara serta menciptakan lingkungan kampus yang mendukung interaksi antara mahasiswa dan alam. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menciptakan kampus yang selaras dengan prinsip green economy.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi UiTM, termasuk Prof. Dr. Mazidah Puteh, Acting Rector UiTM Cawangan Terengganu, serta beberapa wakil rektor dan kepala departemen. Hadir pula mahasiswa peserta student mobility dari FEBI UIN Salatiga dan universitas lainnya, yang menjadikan program ini platform penting untuk bertukar pikiran mengenai ekonomi berkelanjutan dan memperkuat kolaborasi antarbudaya.

Melalui Heritage Program 2024, UiTM Terengganu berharap dapat memperkuat komitmen untuk mengintegrasikan praktik ramah lingkungan di seluruh institusi pendidikan tinggi, serta menjembatani perbedaan budaya dengan pendekatan yang berkelanjutan.

Loading

FEBI UIN Salatiga, Kirim 6 Mahasiswa ke Malaysia untuk Ikuti International Student Mobility Program 2024

Salatiga – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga mengirim enam mahasiswa terpilih untuk mengikuti International Student Mobility Batch 2 Program Heritage 2024 di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Terengganu, Malaysia. Program ini berlangsung dari 2 hingga 15 September 2024 dan melibatkan tiga perguruan tinggi dari tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Jepang.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani oleh kedua rektor pada 25 Juni 2024 di kampus UiTM Terengganu. International Student Mobility (ISM) bertujuan memberikan pengalaman belajar langsung di universitas luar negeri bagi mahasiswa, serta memperkaya pemahaman lintas budaya.

Mahasiswa yang terpilih untuk mewakili FEBI UIN Salatiga adalah Chandra Puspita (Akuntansi Syariah), Fikiy Nabila A.B.A. (Manajemen Bisnis Syariah), Yana Latifah Rahmah (Akuntansi Syariah), Salsabila Fitri M. (Manajemen Bisnis Syariah), Rafa Maulana Zhafir (Ekonomi Syariah), dan Ardiyan Rahma Permana (Perbankan Syariah). Mereka akan didampingi oleh Kaprodi Bisnis Digital, Saifudin, M.E.

Dalam sambutan pelepasan, Dekan FEBI, Dr. Mochlasin, M.Ag., mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang terpilih. Ia menekankan bahwa program ini merupakan amanah besar, karena biaya tiket pesawat telah ditanggung oleh lembaga. Dekan juga mengingatkan pentingnya menjaga nama baik almamater selama program berlangsung.

“Manfaatkan kesempatan emas ini untuk belajar bahasa asing, memperluas jaringan internasional, berkolaborasi, dan memahami budaya lain,” ujar Dr. Mochlasin. Kegiatan dalam program ini meliputi Guest Lecture, Cultural Engagement Program, Effective Presentation Skill, dan Speaking from Industry, yang akan memberikan wawasan serta keterampilan baru bagi para peserta.

Dengan tema “Cultivating Thoughts, Bridging Differences” (Menumbuhkan Pikiran, Menjembatani Perbedaan), mahasiswa FEBI UIN Salatiga diharapkan dapat membawa pulang pengalaman berharga yang tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga memperkuat kolaborasi internasional untuk masa depan yang lebih baik.

Loading